Rabu, 12 Desember 2012

Kubilai Khan


Tentu Anda semua kenal dengan Kubilai Khan. Yup, kaisar Mongol yang sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat tinggi. Percaya tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Asal tahu saja, Kubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya.

entu Anda semua kenal dengan Kubilai Khan. Ya, kubilai khan merupakan kaisar Mongol yang sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat tinggi. 
Percaya tidak percaya, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. 
Asal tahu saja, Kubilai Khan terlahir sebagai putra kedua dari Tului dan Sorghatani Beki, cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki kekuasaan yang merentang dari perbatasan Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya.
 
Barangkali, pemimpin besar dunia yang pertama kali memelopori toleransi antarumat beragama adalah Kaisar Mongol, Kubilai Khan. Sebab, ia adalah pemimpin pertama dunia yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Budha, Kristen, Yahudi, dan Islam sebagai hari libur resmi kenegaraan. Saat ia memerintah, Kubilai Khan menyatakan bahwa hari Natal bagi agama Kristen dan Paskah (yang juga diperingati agama Yahudi), Hari Raya Penebusan Dosa (sebuah perayaan Yahudi), serta Idul Fitri sebagai hari raya nasional. Mungkin, karena toleransi yang dikembangkannya itu pula, ia mampu memerintah daerah kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur di pertengahan abad ke-13.

0 komentar:

Posting Komentar