Sekitar tahun 1933,
kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan
kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō
dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō
berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang
dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō
untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934,
Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan
proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di
Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.
Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934,
dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō
juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai
pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.
Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.
Upacara
perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya,
termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang
kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang
untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti
layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam
Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.
Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).
Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II,
patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung
pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai
dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō.
Pintu
keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō
disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948,
patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke
utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada
bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur
0 komentar:
Posting Komentar